BAGINDA RASULULLAH SAW
Drs. H. ARPANI, S.H., M.H.
(Hakim Tinggi PTA Kaltara)
Segala puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada sang pencipta alam semesta, ucapan dan sanjungan yang Maha Agung, kita persembahkan ke hadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan taufik, hidayah, ma’unah serta nikmat-Nya yang tiada terhingga, kita sebagai hambaNya dapat menikmati indahnya alam semesta dan begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, maka sebagai hambaNya patutlah kita bersyukur dan memuji akan kebesaran Allah SWT atas apa yang telah kita terima selama ini.Shalawat serta salam, disampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, kerabat dan sahabatnya serta seluruh ummatnya hingga akhir zaman, semoga kita semua mendapatkan syafaat baginda Rasulullah Saw di hari akhirat nanti. Aamiin……
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ – ٢١
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al Ahzab: 21)
B. Meneladani Akhlahul Karimah Baginda Rasulullah SAW
Di antara akhlak Baginda Rasulullah SAW yang patut kita contoh dalam melaksanakan ibadah amaliah adalah:
1. Melaksanakan shalat lima waktu. Beliau menyatakan, bahwa shalat adalah tiang agama, shalat menjadi pembeda antara seorang muslim dan non muslim, shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan munkar, shalat merupakan mi’rajnya seorang muslim, shalat merupakan kesempatan manusia berdialog, mengadu, dan memohon kepada Allah SWT, shalat merupakan amal yang pertama sekali akan ditanya di akhirat, jika shalatnya baik, maka akan ada harapan amal yang lainnya akan baik; selain itu shalat akan memberikan pengaruh kesehatan fisik dan ruhani, serta kesehatan sosial, apa lagi shalat tersebut dilaksanakan secara berjamaah. Karena demikian pentingnya shalat ini, hingga sampai menjelang ajalnya atau menjelang wafatnya, beliau mengingatkan umatnya, agar jangan meninggalkan shalat.
2. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Dalam salah satu hadisnya, beliau menyatakan:
Artinya:
Bahwasanya aku diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlak. (Riwayat Ahmad).
Menurut sejarah, bahwa pada saat beliau diutus ke muka bumi ini adalah untuk menjadi contoh dan tauladan bagi manusia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, namun kenyataannya pada saat beliau menyebarkan ajaran agama Islam, dikala itu bangsa Arab Quraisy, kondisi penduduknya menyembah selain Allah, memperturutkan hawa nafsu. Kehidupan ummat manusia saat itu tak ubahnya seperti binatang yang tidak mengenal halal dan haram, dan tidak mengenal tata krama, budi pekerti, akhlak dan sopan santun. Dengan penuh kesabaran dan ketabahannya, beliau berhasil merubah akhlak yang rusak dan buruk itu menjadi akhlak yang mulia dan akhirnya ajaran agama Islam berkembang disegala penjuru dunia. Alhamdulillah…..
Di antara akhlak yang beliau ajarkan adalah menghormati, menyayangi dan memuliakan orang tua, terutama ibu. Ketika ada seorang sahabat bertanya kepada beliau tentang siapakan orang yang harus lebih dahulu dihormati, beliau menjawab: ibumu, ibumu, ibumu, sampai tiga kali, dan kemudian bapakmu. Akhlak mulia lainnya yang beliau ajarkan adalah menghormati dan memuliakan tetangga, karena tetanggalah orang yang terdekat dengannya. Akhlak kepada tetangga itu antara lain jika saling bertemu mengucapkan salam, jika diundang agar didatangi, jika sakit hendaknya dijenguk, dan jika meninggal hendaknya diantarkan jenazahnya ke pemakaman; selanjutnya jika seseorang memasak makanan, atau hidangan yang baunya tercium oleh tetangga kita, maka hendaknya air kuah hidangan itu diperbanyak, sehingga tetangga kita dapat diberikan hidangan tersebut. Selanjutnya beliau juga menyatakan, bahwa seseorang belum dapat dikatakan telah beriman yang sempurna, jika perutnya kenyang sendiri, sedangkan tetangganya menderita kelapan.
Selanjutnya beliau juga mengajarkan akhlak terhadap lingkungan. Beliau mengajarkan agar memelihara dan menjaga kebersihan. Beliau menyatakan, bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman. Beliau juga melarang kita buang air di air yang tergenang (tidak mengalir) agar tidak menimbulkan bau busuk dan menyebarkan penyakit. Selanjutnya beliau melarang kita buang air di bawah pohon yang berbuah. Beliau juga melarang seseorang menyiksa binatang.
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah menceritakan tentang seorang wanita yang masuk neraka, karena menyiksa seekor kuncing, tidak diberi makan hingga mati; sebaliknya ada seseorang yang masuk syurga, karena memberi minum seekor anjing yang kehausan hampir mati dengan cara mengambil air dari dalam sumur dengan sepatunya dan memberikannya kepada anjing itu.
Beliau juga menganjurkan agar memelihara tumbuh-tumbuhan. disampaikan juga jika esok akan datang hari kiamat, sedangkan di tanganmu ada benih tanaman, maka hendaknya benih tanaman itu ditanam lebih dahulu, karena bibit tanaman itu punya hak hidup. Beliau juga menyatakan bahwa memelihara tanaman adalah ibadah. Beliau menyatakan, jika seseorang menanam tanaman, lalu buah tanaman tersebut dimakan burung atau manusia, maka Allah akan mengampuni dosa orang yang menanam tanaman itu.
C. Sifat-sifat Baginda Rasulullah SAW yang patut kita teladani
1. Siddiq (Jujur).
Siddiq artinya jujur dalam perkataan dan perbuatan. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat jujur, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Beliau dikenal dengan julukan Al-Amin (yang dapat dipercaya) oleh masyarakat Arab saat itu. Beliau tidak pernah berdusta, berkhianat, atau menipu siapa pun. Beliau selalu berkata benar dan bertindak sesuai dengan apa yang beliau katakan.
Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk selalu jujur dalam segala hal, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Kita harus menjauhi kebohongan, tipu daya, dan ghibah (menggunjing orang lain). Kita harus berlaku jujur kepada Allah SWT, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia.
2. Amanah (Dapat Dipercaya).
Amanah artinya dapat dipercaya dalam menjaga amanat, tanggung jawab, dan kewajiban. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat amanah, baik sebelum maupun sesudah menjadi Rasul. Beliau selalu menunaikan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab beliau dengan sebaik-baiknya. Beliau juga selalu menjaga amanat yang diberikan kepadanya, baik berupa barang, rahasia, atau janji. Beliau tidak pernah mengkhianati atau melalaikan amanat yang dipercayakan kepadanya.
3. Tabligh (Menyampaikan).
Tabligh artinya menyampaikan risalah Allah SWT kepada umat manusia. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat tabligh, karena beliau adalah utusan Allah SWT yang membawa wahyu-Nya kepada seluruh makhluk. Beliau tidak pernah menyembunyikan atau merubah apa yang diturunkan kepadanya oleh Allah SWT. Beliau menyampaikan ajaran Islam dengan hikmah, maw’izhah hasanah (nasihat yang baik), dan mujadalah bi al-lati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang lebih baik). Beliau juga memberi contoh nyata dari ajaran Islam melalui perilaku dan akhlaknya.
4. Fathonah (Cerdas).
Fathonah artinya cerdas dalam berpikir, berpendapat, dan bertindak. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat fathonah, karena beliau adalah orang yang diberi hikmah oleh Allah SWT. Beliau memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang tinggi. Beliau mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun oleh umatnya dengan cara yang bijaksana, adil, dan efektif. Beliau juga mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya.
D. Penutup/Kesimpulan
Sebagai hamba Allah yang selalu taat dan menjalankan ajaran agamanya, maka kita dianjurkan untuk selalu meneladani akan sifat dan akhlakul karimah baginda Rasulullah SAW, marilah kita ingat dan renungkan dan kita amalkan dan kita pedomani semua ajaran dan sifat akhlakul karimah yang beliau contohkan kepada kita semua, kita diwajibkan selalu mengintrospeksi diri untuk kembali kepada ajaran yang benar sebagaimana diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW untuk menjadi pedoman dalam mengarungi kehidupan kita sehari-hari.
Mengakhiri tulisan yang singkat ini, mari kita berdo’a kepada Nya “Semoga Allah selalu memberikan kita kesehatan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhir nanti. Aamiin Yaa Rabbal ‘alamiin”.
Sumber Penulisan
(1) Sifat dan Akhlak Rasulullah – Kompasiana.com.
(2) Ciri-ciri dan Akhlaq Rasulullah SAW | NU Online.
(3) Meneladani Sifat Rasulullah Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. https://kumparan.com/berita-terkini/meneladani-sifat-rasulullah-siddiq-amanah-tabligh-and-fathonah-dalam-keseharian.