Di sela perhelatan turnamen PTWP Daerah sewilayah PTA Kalimantan Utara, Ketua PTA memberikan pembinaan terhadap seluruh jajaran warga peradilan, baik dari PTA maupun PA sewilayah PTA Kaliantan Utara. Bertempat di ruang sidang PA Tarakan, pembinaan berlangsung dari jam 20.15 sampai jam 22.00 WITA. Ketua PTA Kalimantan Utara Dr. H Chazim Maksalina, M.H. menyampaikan beberapa hal terkait dengan program kerja PTA maupun PA sewilayah PTA Kalimantan Utara.

Warga PTA maupun PA diminta untuk menjaga integritas apalagi sebagai apparat peradilan yang membawa misi peradilan yang agung. Oleh karena itu sebagai pribadi maupun aparatur negara di dalam maupun di luar kedinasan harus menjaga integritas. Karena dengan integritas sajalah marwah peradilan bisa dipertaruhkan. Selain itu Ketua PTA juga menyosialisasikan yel-yel P dan motto PTA Kalimantan Utara.

Sebagaimana telah dituangkan dalam SK Ketua PTA nomor: W34-A/522/OT.01.1/VI/2023 tanggal 25 Mei 2023, Tentang Yel-yel dan Motto PTA Kalimantan Utara adalah PTA Kalimantan Utara Selalu Di Hati, Maju Bersama, Solid Speed Smart dan motto “Dahsyat” yang merupakan akronim Disiplin, Akuntabel, Harmonis, Sinergi, Yakin, Adaptif, Trengginas, maka dengan yel-yel dan motto tersebut tidak hanya warga PTA saja yang berkewajiban untuk menjiwai yel-yel dan motto tersebut, akan tetapi seluruh warga PA sewilayah PTA Kalimantan Utara juga wajib memahami dan menghayati yel-yel dan motto tersebut, agar dapat menjadi aparat peradilan yang baik.

Selain itu dalam pembinaan Ketua PTA juga menengarai banyaknya SDM yang kosong baik di PTA maupun di PA. Problematika kekurangan SDM ini menjadi masalah lokal bahkan di tingkat nasionalpun mengalami hal yang sama. Oleh karena itu baik PTA maupun PA harus terbiasa dan harus mengoptimalkan SDM yang ada. Hal ini juga terjadi pada jumlah hakim yang secara nasional masih kurang. Untuk itu dalam promosi dan mutasi Mhkamah Agung menerapkan system meritokrasi, yaitu mutasi berlandaskan kemampuan, kinerja dan prestasi.

Juga disampaikan dalam pembinaan tersebut khususnya bagi hakim tingkat pertama maupun tingkat banding untuk memperhatikan SEMA baru yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung RI terkait dengan pencatatan nikah beda agama atau pengesahan nikah beda agama.

Sementara itu Wakil Ketua PTA menyampaikan pentingnya pengawasan terhadap seluruh aparat peradilan. Oleh sebab itu fungsi Hakim tinggi pengawas dan Hakim pengawas bidang perlu tingkatkan. Tentang Pembangunan zona integritas baik yang menuju WBK maupun WBBM di PTA maupun PA harus tetap diprioritaskan sebagai program unggulan. Demikian beberapa point yang disampaikan dalam pembinaan oleh pimpinan PTA, kemudian pada kesempatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari peserta kepada Ketua PTA.